I.
PENGANTAR KEPERAWATAN
1. Definisi keperawatan
Keperawatan merupakan suatu profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga, dan komunitas dalam mencapai, memelihara, dan menyembuhkan kesehatan yang optimal dan berfungsi. Definisi modern mengenai
keperawatan didefinisikan sebagai ilmu pengetahuandan suatu seni yang memfokuskan pada mempromosikan kualitas hidup yang didefinisikan oleh orang atau keluarga, melalui seluruh
pengalaman hidupnya dari kelahiran sampai asuhan pada kematian.
2. Perspektif sejarah keperawatan
Kebutuhan
pengetahuan khusus keperawatan pertama kali diidentifikasi oleh Florence Nightingale, yang merupakan
perawat pertama yang secara sistematis mengumpulkan, mencatat, dan menganalisis
dan yang berhubungan dengan penyakit selama peran Crimean. Seabad kemudian pada
tahun 1960-an, era ilmiah telah menstimulasi perkembangan profesi keperawatan
dan tujuan menciptakan ilmu keperawatan. Orlando
(1961) mengetengahkan aspek interpersonal hubungan perawat-klien. Knowles (1967) menerapkan pedekatan
ilmiah pada definisi tentang keperawatan, yang mencangkup menemukan,
menyelidiki, melakukan dan mengadakan. Pada tahun 1966 kelly menjelaskan data tersedia untuk pengkajian keperawatan yaitu
tanda dan gejala fisik klien, riwayat dan diagnosis medis, riwayat sosial dan latar
belakang budaya dan factor fisik psikologis dilingkungan. Johnson (1967)
menekankan pentingnya mengumpulkan data secara sitematis dan menganalisis
secara teliti. Pada tahun 1967 Yura dan Walsh menulis buku komprehensip yang
pertama yang menjelaskan tentang empat komponen proses keperawatan. Pada tahun
1973 American Nurses Asociation mengadopsi dan melegitimasi komponen proses
keperawatan dalam standard of Nursing Practice. Manual Joint Commission on
Acrreditation of Hospital mensyaratkan proses keperawatan. Seiring dengan makin
terbiasanya perawat dengan model keperawatan, maka mereka mulai menerapkan
model tersebut diberbagai lingkungan klinik. Banyak perawat menerapkan beberapa
model seperti hierarki kebutuhan Maslow (1970) dan tahap perkembangan Erikson
(1963). Perawat lainnya terbaisa dengan model keperawatan diri Orem (1980) dan model adaptasi Roy (1984).
3. Pertumbuhan profesionalisme keperawatan
Profesi
keperawatan di Indonesia mengalami perkembangan yang demikian pesat.
Perkembangan ini memberikan dampak berupa perubahan status keperawatan dari
vokasional menjadi professional, perawat semula menjalankan proses teknik
prosedur dari dokterberubah menjadi tenaga kesehatan yang bekerja berdasarkan
disiplin keilmuan khusus dengan ruang lingkup praktik yang jelas. Perubahan ini
tidak semata-mata diterima masyarakat. Bahkan profesi kesehatan lain pun masih
belum mau disejajarkan oleh profesi perawat. Fenomena ini harusnya menumbuhkan
sikap sikap optimis pada diri perawat yang diikuti dengan pembuktian eksistensi
profesi keperawatan.
4. Tingkat profesiensi perawat
Benner menemukan bahwa tingkat
praktik perawat secara langsung berhubungan dengan tingkat pengetahuan,
pengalaman dan keahlian perawat.
5. Peran dan fungsi perawat
Peran perawat :
a. care
giver, sebagai pemberi asuhan keperawatan;
b. clien
advocate, sebagai pembela untuk melindungi klien;
c. counselor,sebagai
pemberi bimbingan atau konseling klien;
d. educator,
sebagai pendidik klien;
e. collabolator,
sebagai anggota tim kesehatan yang dituntut untuk dapat bekerja sama dengan
tenaga kesehatan lain;
f. coordinator,
sebagai coordinator agar dapat memanfaatkan sumber-sumber dan potensi klien;
g. change
agent, sebagai pembaru yang selalu di tuntut untuk mengadakan
perubahan-perubahan;
h. consultant,
sebagai sumber informasi yang dapat membantu memecahkan masalah klien.
Fungsi
perawat :
a. tindakan
keperawatan ketergantungan (fungsi dependen)
yaitu aktivitas keperawatan yang dilaksanakan
atas instruksi dokter atau dibawah pengawasan dokter dalam melaksanakan
tindakan rutin yang spesifik. Contohnya adalah memberikan injeksi antibiotic.
Aktivitas ketergantungan dalam praktik keperawatan dilaksanakan sehubungan
dengan penyakit klien dan hal ini sangat enting untuk mengurangi keluhan yang
diderita klien.
b. Tindakan
keperawatan kolaboratif (interdependen)
Yaitu aktivitas yang dilaksanakan atas kerja
sama dengan pihak lain atau tim kesehatan lain. Tindakan kolaboratif terkadang
menimbulkan adanya tumpah tindih pertanggung jawab diantara personal
kesehatandan hubungan langsung kolega antar profesi kesehatan.
6. Pengantar organisasi keperawatan
Organisasi
dewan perawat sedunia atauthe
International Council of Nurses (ICN) merupakan organisasi profesi
keperawatan yang pada tahun 1953 memformulasikan kode etik pertama, yang
kemudian direvisi pada tahun 1965 dan 1973.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar